Berbicara tentang kasih, tentunya yang mempermudah kita untuk membayangkan bagaimana kasih itu, apakah kasih itu? Siapakah kasih itu dengan mengenal Allah lebih dekat.
Apakah maksudnya bahwa Allah adalah kasih?
Jika Allah adalah kasih, maka tidak ada satupun ciptaan-Nya yang tidak membawa dan dikelilingi oleh kebaikan-Nya yang tak terbatas. Allah tidak sekadar menyatakan bahwa Ia adalah kasih, namun Ia membuktikannya : “Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh 15 : 1)
Allah mewahyukan Diri-Nya kepada Israel sebagai Dia yang mempunyai cinta yang lebih besar daripada cinta orang tua untuk anak-anak mereka atau cinta antara suami dan istri. “Allah dalam Diri-Nya sendiri adalah cinta” ( 1 Yoh 4:8.16). Dia yang memberikan dirinya secara penuh dan cuma – cuma, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia (Yoh 3:16-17). Dengan mengutus Putra-Nya dan Roh Kudus, Allah mewahyukan bahwa Dia sendiri adalah hubungan cinta yang abadi.
Ajaran Kristen memiliki kekhasan tersendiri yaitu dengan pernyataan: “Allah adalah Kasih” (1 Yoh 4 :8.16 ). Iman Kristen berpegang teguh pada janji ini meskipun pengalaman akan penderitaan dan kejahatan kadang membuat manusia mempertanyakan apakah benar Allah sungguh mengasihi. Dalam Perjanjian Lama, Allah berkomunikasi dengan umat-Nya melalui Nabi Yesaya : “Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka memberikan manusia sebagai gantimu dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu. Janganlah takut, sebab Aku ini menyertai engkau” (Yes43:4-5) dan Ia juga berkata : “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya sehingga ia tidak dapat menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau ditelapak tangan-Ku” (Yes 49:15-16). Pembicaraan mengenai cinta kasih ilahi ini bukanlah omong kosong : Yesus membuktikannya di kayu salib, tempat Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi para sahabat-Nya.
Daftar Pustaka
Kompendium Katekismus Gereja Katolik
Youcat Indonesia, Katekismus Populer