“BERSATU DAN BERSINERGI DEMI INDONESIA DAMAI”
Saudara-saudariku, seluruh Umat Katolik di Keuskupan Agung Semarang yang terkasih, SELAMAT NATAL DAN SELAMAT MENYAMBUT TAHUN BARU 2023
Hari-hari ini dengan penuh sukacita kita merayakan Natal, hari kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, Sang Juruselamat dunia. Allah sungguh telah berkenan memenuhi janji-Nya untuk tinggal bersama umat-Nya dalam diri Sang Imanuel, yang berarti Allah menyertai kita (Mat 1:23). Melalui tema Natal “…. pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain” (Matius 2:12), kita belajar dari ketiga orang bijak dari Timur bahwa perjumpaan dengan Yesus Sang Imanuel membawa perubahan dan pembaruan hidup. Sebagaimana ketiga orang bijak tersebut pulang ke negerinya tidak melalui jalan yang sama, melainkan melalui jalan yang lain, demikian pula ke depan kita ingin mencari dan menemukan jalan-jalan baru, baik dalam hidup menggereja maupun bermasyarakat dan bernegara.
Mengakhiri tahun 2022 yang penuh dinamika, saya mengajak Anda semua untuk pertama-tama bersyukur atas berkat dan penyertaan Tuhan selama perjalanan tahun 2022. Gerak pastoral kita di Keuskupan Agung Semarang secara perlahan terus mengalami pemulihan setelah selama hampir 3 tahun digempur oleh pandemi Covid-19. Pemulihan semangat hidup menggereja serta pemulihan di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan terus mengalami kemajuan. Semua itu merupakan anugerah Allah yang sudah sepantasnya kita syukuri.
Memasuki tahun baru 2023 yang penuh tantangan ini, kita diundang untuk menjalaninya dengan penuh harapan dan keyakinan akan penyertaan Tuhan, terutama dalam persiapan menyambut Tahun Pemilu Serentak 2024. Bangsa kita akan melaksanakan agenda besar pada tanggal 14 Februari 2024, yaitu Pemilu untuk memilih Presiden, Wakil Presiden, anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Propinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Selanjutnya pada tanggal 27 Novembe 2024 akan diselenggarakan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) untuk memilih Gubernur, Bupati, Walikota, dan Wakil-wakil mereka.
Agenda demokrasi itu akan menjadi batu uji untuk menunjukkan sejauhmana kedewasaan kita sebagai bangsa benar-benar bisa kita laksanakan demi keberlanjutan Indonesia. Menyadari dan menyikapi agenda bangsa yang sangat penting ini, maka Keuskupan kita merumuskan semangat gerak Gereja bersama masyarakat: “Bersatu dan Bersinergi demi Indonesia Damai”. Hal ini kita tempatkan dalam alur perwujudan Arah Dasar VIII KAS “Tinggal dalam Kristus dan Berbuah”. Dasar kemendesakan upaya mewujudkan Indonesia damai, antara lain, karena kita tidak ingin bahwa masyarakat kita dipolarisasi atau dipecahbelah oleh kepentingan politik sesaat karena Pemilu.
Karena itu, diilhami oleh semboyan “100% Katolik, 100% Indonesia”, kita hidupkan terus semangat cinta tanah air dan kepedulian bagi bangsa. Hal ini secara pro aktif kita perjuangkan dengan mewujudkan kasih politik yang didasarkan pada empat konsensus berbangsa, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan pengikat kesatuan bangsa. Selain gerak pastoral kebangsaan dalam rangka mempersiapkan Pemilu Serentak 2024 itu, Keuskupan Agung Semarang secar berkelanjutan mewujudkan semangat baru dalam berpastoral, yaitu menjadikan “Kevikepan sebagai Pusat Pelayanan dan Penggerak Pastoral”.
? Sebagai pusat pelayanan: kevikepan, baik kevikepan teritorial maupun kategorial, berperan menjadi lembaga pastoral yang memfasilitasi atau memenuhi kebutuhan pastoral paroki dan kelompok kategorial.
? Sebagai penggerak: kevikepan menjadi lembaga pastoral yang menggerakkan atau mendinamisasi paroki dan kelompok kategorial dalam melaksanakan layanan pastoralnya.
Kevikepan berperan sebagai pelayan dan penggerak pastoral, karena yang menjadi pelaksana kegiatan pastoral adalah paroki dan kelompok kategorial. Keduanya adalah sekaligus subjek, fokus dan locus dari gerak pastoral.
? Subjek: paroki dan kelompok kategorial adalah pelaku yang menentukan gerak pastoralnya sendiri dengan mengacu kepada gerak pastoral bersama se-keuskupan. Paroki dan kelompok kategorial bukanlah objek, melainkan subjek atau pelaku pelayanan pastoral.
? Fokus: paroki dan kelompok kategorial menjadi arah dan tujuan pastoral keuskupan, dengan maksud memberdayakan umat dalam aneka aspek kehidupan hingga mengalami tata keselamatan dalam hidupnya.
? Locus: paroki dan kelompok kategorial merupakan tempat dimana seluruh gerak pastoral terjadi dan terlaksana.
Semangat berpastoral (“Kevikepan sebagai Pusat Pelayanan dan Penggerak Pastoral”) ini akan terus kita kembangkan agar semakin optimal pelaksanaan tahun ketiga Arah Dasar VIII KAS (2021-2025) melalui kelima prioritas garapannya, yaitu peningkatan kekatolikan, kerasulan, kebangsaan, kerjasama dan sinergi, serta professionalitas.
Semoga cita-cita kita untuk hadir sebagai bentara peradaban kasih,sebagaimana dirumuskan dalam RIKAS (Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang 2016-2035), benar-benar terwujud.
Marilah kita sambut datangnya tahun baru 2023 dengan penuh syukur dan kita isi dengan pelayanan pastoral yang menggerakkan seluruh umat, dalam kerjasama dengan seluruh masyarakat untuk menghadirkan Indonesia damai. Kita tekuni juga semangat menggereja secara baru, agar kita semakin mampu mewujudkan diri sebagai umat Allah yang beriman cerdas, tangguh, misioner, dan dialogis.
Kiranya Allah, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kita,akan menyelesaikannya (bdk. Flp 1:6).
.
Berkah Dalem.
Semarang, 22 Desember 2022
† Robertus Rubiyatmoko
Uskup Agung Semarang