TAMAN DOA SANTA PERAWAN MARIA DI FATIMA NGRAWOH
Paroki Sragen
KERANGKA REFLEKSI TAMAN DOA SANTA PERAWAN MARIA DI FATIMA, NGRAWOH
Dibangunnya Taman Doa Santa Perawan Maria Di Fatima di Ngrawoh menggambarkan bagaimana PEZIARAHAN HIDUP ORANG BERIMAN MELALUI PERTOBATAN DALAM JIWA DAN ROH yang seutuhnya agar bisa mendapatkan pengampunan dari Allah melalui Yesus Kristus.
Perencanaan yang dibuat Panitia Pembangunan Taman Doa Santa Perawan Maria Ngrawoh ini berlandaskan Pelindung Gereja Paroki Sragen pada Santa Perawan Maria Di Fatima. Paroki Sragen berkeinginan untuk membangun tempat ziarah Bunda Maria dengan tipikal Fatima, yang mana Bunda Maria menampakkan diri kepada tiga orang anak gembala di suatu padang di Cova Da Iria, Fatima Portugal pada tanggal 13 Mei – 13 Oktober 1917.
Pembuatan Taman Doa di Ngrawoh yang notabene adalah daerah sederhana dengan banyak pohon jati ini didasari oleh harapan iman dan kasih bahwa pesan yang disampaikan Bunda Maria di Fatima Portugal lebih dari 100 tahun yang lalu merupakan bentuk Sabda yang telah dilimpahkan kepada tiga anak gembala, agar berkat Allah yang diterima bagi setiap umat manusia melalui pertobatan yang sungguh-sungguh dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Adapun, gambaran secara universalnya melalui terwujudnya pembangunan Taman Doa Ngrawoh yang mengajarkan tiga bentuk kehidupan, yaitu :
1. GEREJA YANG BERJUANG
2. GEREJA YANG BERZIARAH
3. GEREJA YANG MULIA
I. GEREJA YANG BERJUANG
Pengertian Gereja Berjuang yang berlandaskan ajaran Gereja yang universal adalah peziarahan hidup manusia yang diikat oleh hukum duniawi yaitu hukum, budaya, dan tatanan adat istiadat.
Hal tersebut merupakan bentuk Gereja yang berjuang secara universal sebagai Umat Allah yang hidup dan berdampingan sebagai masyarakat, yang sedang mengalami pergumulan dan pertentangan batin yang terwujud dalam sikap hidup, sikap batin, sikap iman sebelum kita meninggalkan dunia ini dan tetap bersumber pada 10 Perintah Allah dan 5 Perintah Gereja (10 Perintah Allah dan 5 Perintah Gereja akan dipasang di depan gereja berbentuk dua loh batu, di sebelah kiri dan kanan)
Pemahaman Gereja Berjuang berdasarkan Hukum Gereja dan Hukum Kristus secara universal tampak tergambar dalam Taman Doa Ngrawoh yang dimulai dari Gereja menuju Taman Getsemani dan berakhir pada perhentian ke-11 (Yesus dipaku di kayu salib)
Termasuk dalam Gereja Berjuang :
a. Taman Getsemani
Kita diajak untuk menemukan jati diri sebagai umat Allah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yesus Kristus, menjalin relasi dengan Bapa, menyerahkan pergulatan hidup kita dan ketidak-berdayaan kita seperti yang telah diteladankan Tuhan Yesus (ketika berdoa di Taman Getsemani), agar kita mampu memikul salib-salib kecil kita dengan setia sampai pada kemuliaan yang dijanjikan Tuhan.
b. Prosesi Jalan Salib
Perhentian I – XIV : tergambar dalam Sabda Tuhan “Barang siapa yang mengikuti Aku, ia harus menyangkal diri, memikul salib & mengikuti Aku”. Pada perhentian ke-14 dibuatkan makam Yesus. Kita diajak untuk menguburkan kedagingan, keegoismean & kesombongan kita bersama Yesus agar kita memperoleh kebangkitan bersama Yesus & hidup sebagai manusia baru dalam kebahagiaan dan kedamaian abadi di surga.
Sebelum memasuki Taman Bunda Maria ada gapura dengan tulisan : “Di tempat yang kecil ini bangunlah GerejaKu”. Di sinilah kita mulai memasuki rangkaian pertobatan.
II. GEREJA YANG BERZIARAH
Menggambarkan kehidupan orang yang sudah meninggal ataupun yang masih hidup yang berziarah secara iman di dunia melalui pertobatan-pertobatan. Sehingga menyadari akan dosa-dosanya dan mau meninggalkan hidup kedagingannya yang dikuasai oleh nafsu, kembali hidup menurut Roh Allah menjadi hamba yang baik taat dan patuh kepada Allah dan mengasihi sesama melalui perziarahan batin yang dituntun Roh Kudus menuju pertobatan hidup. Serta umat yang sudah meninggal tapi tidak mendapat pengampunan dosa dari Allah sehingga tidak dapat masuk ke dalam api penyucian kemudian diutus Allah ke dunia menjadi saksi kebenaran bagi orang-orang di dunia yang masih hidup dalam kedosaan, dengan mengajar secara roh, mendoakan, membimbing, agar orang yang berdosa di dunia bisa kembali ke jalan yang benar dan menjauhi dosa dalam bentuk pendampingan secara roh.
Termasuk dalam Gereja Berziarah:
a. Kolam Pertobatan
Setiap orang yg hidup di dunia ini harus berjalan di dalam hidup yg benar dengan jalan bertobat sebab hanya dengan bertobat kita memperoleh pengampunan dari Allah dan tidak dibelenggu oleh dosa. Sebelum menghadap Bunda Maria, terlebih dahulu membersihkan diri secara lahir, batin, jiwa dan roh agar dapat diterima Tuhan Yesus dan mendapat keselamatan dari Allah.
b. Lingkaran Tak Berujung
Dalam lingkaran tak berujung berdiri patung Bunda Maria. Sesudah memasuki kolam pertobatan barulah kita memasuki lingkaran tak berujung artinya bahwa setelah kita menyadari kesalahan kita & dibersihkan dari kesalahan dan dosa kita, barulah diperkenankan menghadap Bunda Maria, kita memohon pertolongan Bunda agar kita tidak jatuh lagi ke dalam dosa. Bersama Bunda Maria sebagai Bunda Gereja melalui Sabda Tuhan Yesus kepada Yohanes dan Yohanes yg telah diserahkan kepada Bunda Maria ketika di salib (pada Perhentian 12) sebelum wafat-Nya, dari atas salib Yesus bersabda: Ini ibumu dan ibu ini anakmu Yoh. 19: 26-27. Kita akan dihantar kepada Tuhan Yesus artinya Bunda Maria menjadi pengantara doa kita.
c. Salib Milenium
Milenium adalah masa 1000 tahun sama dengan satu masa sama dengan 1 hari.
Di dalam 2 Petrus 3:8 disebutkan “ di hadapan Tuhan satu hari sama seperti 1000 tahun & 1000 tahun sama seperti satu hari”. Salib Milenium merupakan kumpulan salib-salib kecil menyatu dalam salib Kristus. Karena Tuhan Yesus adalah Pokok Anggur dan kita ranting-rantingNya (Yoh 15: 1-8). Artinya bahwa Allah Tritunggal Maha Kudus yang mempunyai kehidupan, dan Tuhan Yesus Kristus adalah Sumber Air Kehidupan itu. Artinya Allah Tritunggal Maha Kudus yg empunya kehidupan dan Tuhan Yesus adalah Sumber Air Kehidupan. Barang siapa yang percaya akan memperoleh hidup kekal. (Akulah jalan kebenaran dan kehidupan)
III. GEREJA YANG MULIA
Kehidupan jiwa atau roh orang yg sudah meninggal, karena kerendahan hati dan ketaatan serta kepatuhannya kepada Allah melalui Tuhan Yesus Kristus serta belas kasih Allah sehingga jiwa roh orang ini dipermuliakan dalam surga dan hidup dalam Yerusalem baru.
Kapel Adorasi
Merupakan simbol tertinggi dari makna Perayaan Ekaristi. Di tempat ini, kita diarahkan benar-benar fokus & hening mengoreksi batin kita secara utuh, baik jiwa maupun roh untuk memuliakan Allah Bapa di surga, agar kita menjadi layak & pantas di hadapan Allah & diperkenankan memasuki kota Yerusalem baru.
Kapel Adorasi melambangkan Tahta tertinggi yang dijanjikan Allah kepada manusia untuk mencapai kemenangan jasmani, jiwa dan roh serta darah dan daging. Sebab Allah itu Roh maka sembahlah Dia dalam Roh.
Di Kapel Adorasi semua umat melambungkan puji-pujian dan syukur dan sembah sujud di hadapan Allah Bapa melalui Tuhan Yesus yang hadir dalam Sakramen Maha Kudus, kita di ajak merenungkan dengan kerendahan hati kita agar Tuhan Yesus hadir menyelamatkan kita. Serta bagaimana kita belajar rendah hati dan sederhana seperti Yesus.
Kapel Adorasi melambangkan surga yang diidam-idamkan manusia yaitu Yerusalem Baru yang penuh kedamaian. Wahyu 21: 9-27. Kubah melambangkan kemuliaan Allah Tuhan Yang Maha Kuasa yang senantiasa menaungi seluruh umatNya dan Anak Domba menjadi lampunya.
KORELASI PENAMPAKKAN BUNDA MARIA DI FATIMA PORTUGAL
DENGAN TAMAN DOA DI NGRAWOH
Sabda diberikan kepada 3 anak penggembala yang sederhana agar berkat Allah dapat diterima oleh seluruh umat manusia melalui pertobatan yang sungguh, menyerahkan diri seutuhnya secara daging, jiwa dan roh ke hadirat Allah melalui Yesus Kristus dengan penuh kerendahan hati agar kita memperoleh keselamatan dari Allah.
Dalam penampakkan Bunda Maria, sabda yang disampaikan adalah “Bangunlah gerejaKu di tempat yg kecil ini”. Maka melalui peristiwa penampakan Bunda Maria di Fatima Portugal pada tanggal 13 Mei 1917 kepada ketiga anak gembala yang merupakan nubuat Bunda Maria yang landasannya adalah Wahyu Yohanes 12:1.
Maka pembangunan Taman Doa di Ngrawoh Sragen ini merupakan bentuk universal dari pesan-pesan Bunda Maria yang merupakan gambaran perziarahan iman diawali dari Gereja yang Berjuang, Gereja yang Berziarah dan yang mencapai puncaknya pada Gereja yang Mulia yang nampak pada gereja Adorasi.
Dibangunnya Taman Doa Santa Perawan Maria Fatima di Ngrawoh – Sragen menggambarkan bagaimana “PEZIARAHAN HIDUP ORANG BERIMAN MELALUI PERTOBATAN DALAM JIWA DAN ROH” yang seutuhnya agar bisa mendapatkan pengampunan dari Allah melalui Yesus Kristus.
Oleh karena itu tempat ziarah ini diberi nama “TAMAN DOA SANTA PERAWAN MARIA DI FATIMA NGRAWOH”
Peta Lokasi menuju Taman Doa Ngrawoh
Hubungi Pengelola Taman Doa Ngrawoh
Jadwal Misa Novena di Taman Doa Ngrawoh